Gejala demam setelah imunisasi sering membuat orang tua cemas, padahal kondisi ini umumnya termasuk reaksi normal tubuh terhadap vaksin. Demam muncul karena sistem imun sedang bekerja membentuk antibodi untuk melindungi anak dari penyakit yang lebih berat di kemudian hari.
Jika membutuhkan obat penurun panas, termometer, atau perlengkapan kesehatan lain yang aman, orang tua dapat membelinya melalui layanan apotek Redmed agar penanganan demam setelah imunisasi bisa berjalan lebih terkontrol di rumah.
Apa Penyebab Demam Setelah Imunisasi?
Demam setelah imunisasi termasuk bagian dari kejadian ikutan pasca imunisasi yang umumnya ringan dan sementara. Saat vaksin masuk ke tubuh, sistem imun akan menganggapnya sebagai zat asing yang aman namun cukup kuat untuk memicu respons pembentukan antibodi, sehingga suhu tubuh bisa naik.
Pada banyak anak, demam ringan biasanya muncul dalam 6–24 jam pertama setelah suntikan, terutama pada vaksin tertentu seperti DPT, campak, atau meningitis B. Kondisi ini biasanya berlangsung 1–2 hari dan akan mereda sendiri ketika tubuh sudah beradaptasi dengan komponen vaksin.
Beberapa faktor yang dapat membuat gejala demam setelah imunisasi terasa lebih berat antara lain riwayat kejang demam, daya tahan tubuh yang sedang menurun, atau ada infeksi lain yang kebetulan muncul bersamaan. Karena itu, pemantauan kondisi anak setelah imunisasi tetap penting, terutama pada bayi usia di bawah 3 bulan.
Gejala Demam Setelah Imunisasi yang Umum Terjadi
Walau setiap anak bisa menunjukkan reaksi yang berbeda, ada beberapa gejala demam setelah imunisasi yang sering muncul dan masih tergolong wajar. Pemahaman gejala ini membantu orang tua membedakan antara reaksi normal dan tanda bahaya.
1. Suhu Tubuh Naik Ringan
Demam ringan dengan suhu sekitar 37,5–38,5 derajat Celcius adalah reaksi yang paling sering terjadi setelah imunisasi. Pada suhu ini anak biasanya masih aktif, mau makan atau menyusu, dan tetap responsif saat diajak bermain.

Source: Freepik
2. Rasa Tidak Nyaman dan Rewel
Anak dapat tampak lebih rewel, mudah menangis, atau sulit tidur akibat rasa tidak nyaman di tubuh, termasuk karena gejala demam setelah imunisasi. Walau mengganggu, kondisi ini biasanya berkurang ketika suhu mulai turun dan anak cukup beristirahat.
3. Rasa Nyeri dan Kemerahan di Bekas Suntikan
Daerah bekas suntikan bisa tampak kemerahan, sedikit bengkak, dan terasa nyeri saat disentuh. Selama bengkak tidak membesar berlebihan, tidak ada keluarnya nanah, serta anak tetap tampak cukup nyaman, kondisi ini masih digolongkan reaksi ringan.
4. Nafsu Makan Menurun
Sebagian anak tampak kurang bersemangat untuk menyusu atau makan sementara waktu ketika mengalami gejala demam setelah imunisasi. Biasanya nafsu makan akan kembali ketika demam mereda, selama asupan cairan tetap dijaga.
5. Anak Tampak Lemas atau Mengantuk
Demam bisa membuat anak terlihat lebih lelah, lemas, atau banyak tidur dibanding biasanya. Selama anak masih bisa dibangunkan, tetap mau minum, dan tidak disertai gejala berat lain, kondisi ini umumnya masih dalam batas yang dapat dipantau di rumah.
6. Keringat Lebih Banyak
Saat suhu tubuh naik lalu mulai turun, anak bisa mengeluarkan keringat lebih banyak sebagai cara alami tubuh melepaskan panas. Orang tua perlu memastikan anak tidak kedinginan dengan memilih pakaian yang tipis namun nyaman dan menjaga ruangan tidak terlalu dingin.
7. Anak Tampak Gelisah Saat Malam
Demam kerap membuat anak sering terbangun di malam hari, gelisah, atau sulit menemukan posisi nyaman untuk tidur. Kondisi ini bisa ditolong dengan kompres hangat, pelukan yang menenangkan, dan memastikan suhu kamar sejuk namun tidak menusuk.
8. Demam yang Datang dan Pergi
Pada sebagian anak, gejala demam setelah imunisasi dapat naik turun selama 1–2 hari pertama, terutama setelah waktu tidur atau ketika anak lelah. Pola ini masih bisa dianggap wajar selama suhu tidak melebihi batas tinggi, durasi demam tidak terlalu lama, dan anak tidak memperlihatkan tanda bahaya lain.
Cara Mengatasi Demam Setelah Imunisasi Di Rumah
Penanganan gejala demam setelah imunisasi di rumah umumnya berfokus pada menjaga kenyamanan anak, mencegah dehidrasi, dan memantau kemungkinan munculnya tanda bahaya. Produk dari Redmed Pharmacy dapat membantu memenuhi kebutuhan obat dan perlengkapan kesehatan yang aman digunakan setelah konsultasi dengan tenaga medis.
1. Pantau Suhu Tubuh Secara Berkala
Gunakan termometer digital untuk mengukur suhu tubuh anak setiap beberapa jam, terutama saat demam baru muncul dan pada malam hari. Pencatatan suhu membantu orang tua dan dokter menilai apakah gejala demam setelah imunisasi masih dalam batas ringan atau perlu penanganan lanjutan.
2. Pastikan Asupan Cairan Cukup
Demam meningkatkan risiko anak kehilangan cairan tubuh sehingga lebih mudah dehidrasi. Berikan ASI lebih sering pada bayi atau air putih dan cairan lain yang sesuai usia pada anak yang lebih besar, dalam porsi kecil namun sering.
3. Gunakan Kompres Hangat
Kompres hangat di dahi, ketiak, atau lipatan paha dapat membantu menurunkan suhu secara perlahan dan membuat anak lebih nyaman. Hindari kompres dengan air yang terlalu dingin karena dapat memicu menggigil serta membuat tubuh berusaha menaikkan suhu lebih tinggi.
4. Pilih Pakaian Tipis dan Ruangan Sejuk
Kenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat agar panas tubuh lebih mudah keluar. Ruangan sebaiknya cukup sejuk dengan sirkulasi udara baik, tidak terlalu panas namun juga tidak membuat anak kedinginan.
5. Berikan Obat Penurun Panas Sesuai Anjuran
Obat berbahan paracetamol yang sesuai dosis berat badan anak dapat diberikan bila suhu cukup tinggi atau anak tampak sangat tidak nyaman. Pastikan mengikuti aturan pakai pada kemasan atau saran dokter, dan hindari memberi obat lain tanpa konsultasi, terutama untuk bayi usia sangat muda.
Kapan Harus Ke Dokter?
Walau gejala demam setelah imunisasi umumnya ringan, ada beberapa kondisi yang perlu segera mendapatkan evaluasi medis. Waspada tanda berikut agar anak mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
1. Demam Tinggi atau Berlangsung Lama
Segera hubungi dokter jika anak mengalami demam lebih dari 38,5–39 derajat Celcius yang tidak turun walau sudah diberikan obat penurun panas sesuai anjuran. Demam yang bertahan lebih dari 2–3 hari setelah imunisasi juga perlu diperiksa karena bisa menandakan infeksi lain di luar reaksi vaksin.
2. Anak Tampak Sangat Lemas Atau Sulit Dibangunkan
Bayi atau anak yang sangat lesu, terus mengantuk, sulit dibangunkan, atau tidak mau menyusu serta menolak minum harus segera diperiksa. Gejala demam setelah imunisasi ini dapat menggambarkan dehidrasi, infeksi berat, atau reaksi lain yang memerlukan pemantauan di fasilitas kesehatan.
3. Muncul Kejang atau Kesulitan Bernapas
Kejang demam, napas cepat, tarikan dinding dada, atau anak tampak kesulitan bernapas adalah tanda yang tidak boleh ditunda. Ruam menyebar, wajah dan bibir bengkak, atau bengkak bernanah di area suntikan juga termasuk tanda bahaya yang perlu segera dikonsultasikan ke dokter.
4. Bayi Usia di Bawah 3 Bulan Demam
Demam pada bayi usia kurang dari 3 bulan, meski tampak ringan gejala demam setelah imunisasi, sebaiknya langsung dinilai oleh dokter. Di usia ini, daya tahan tubuh bayi masih berkembang sehingga infeksi dapat berkembang lebih cepat dan membutuhkan pemantauan lebih ketat.
Saatnya Atasi Demam Setelah Imunisasi Dengan Dukungan Redmed Pharmacy
Memahami pola gejala demam setelah imunisasi membantu orang tua tetap tenang ketika suhu tubuh anak naik setelah vaksin, sambil tetap waspada terhadap tanda bahaya. Dengan pemantauan suhu yang rutin, perawatan di rumah yang tepat, dan konsultasi ke dokter saat diperlukan, manfaat imunisasi tetap terjaga tanpa mengabaikan keselamatan anak.
Untuk mendukung perawatan si kecil di rumah, Redmed menyediakan berbagai produk lengkap mulai dari obat penurun panas, termometer, kompres hangat, hingga vitamin dan perlengkapan kesehatan lain yang dibutuhkan. Orang tua dapat memilih produk farmasi di Redmed yang sesuai anjuran tenaga kesehatan sehingga penanganan demam setelah imunisasi menjadi lebih aman dan nyaman bagi anak.