Rasa pusing berputar yang muncul tiba tiba bisa mengganggu aktivitas harian dan membuat tubuh tidak seimbang. Kondisi ini sering dikenal sebagai vertigo dan bisa kambuh lebih dari satu kali dalam setahun.
Bagi sebagian orang, memahami penyebab vertigo kambuh membantu menentukan langkah penanganan yang tepat dan mencegah keluhan semakin berat.
Sebagai apotek Redmed yang peduli pada kesehatan, kami mendukung kamu mendapatkan informasi yang jelas dan mudah dipahami sebelum memilih obat yang sesuai kebutuhan.
Apa itu Vertigo?
Vertigo adalah sensasi pusing berputar yang membuat lingkungan sekitar seolah bergerak, padahal sebenarnya tidak. Keluhan bisa disertai mual, muntah, keringat dingin, telinga berdenging, sampai sulit menjaga keseimbangan tubuh.
Serangan vertigo dapat berlangsung beberapa detik, menit, bahkan berjam jam, dan bisa datang kembali dalam waktu dekat. Dalam dunia medis, vertigo dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.
Vertigo perifer terjadi karena gangguan pada telinga bagian dalam dan saraf yang mengatur keseimbangan, sedangkan vertigo sentral terjadi karena gangguan pada otak, misalnya di batang otak atau otak kecil. Memahami jenis vertigo membantu dokter menentukan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai agar gejala membaik.
Penyebab Vertigo Kambuh dari Kebiasaan Sehari-Hari
Penyebab vertigo kambuh cukup beragam dan tidak selalu sama pada setiap orang. Beberapa kondisi di bawah ini sering menjadi pemicu utama dan bisa saling berkaitan:
1. Benign Paroxysmal Positional Vertigo BPPV
Kondisi ini muncul ketika kristal kecil di telinga dalam berpindah ke bagian yang tidak seharusnya, lalu mengganggu sinyal keseimbangan ke otak. Perubahan posisi kepala tertentu, misalnya menengok cepat ke satu sisi, menengadah, atau bangun dari posisi tidur, dapat memicu vertigo berputar singkat namun cukup berat.
Pada banyak kasus, BPPV menyebabkan vertigo kambuh berkali kali walaupun durasinya singkat. Gejala biasanya membaik saat kepala kembali ke posisi netral, tetapi bisa muncul lagi ketika posisi berubah. Latihan posisi kepala yang dianjurkan tenaga kesehatan dapat membantu mengembalikan kristal ke tempat semula sehingga serangan lebih jarang.
2. Gangguan Telinga Dalam Akibat Infeksi
Infeksi pada telinga dalam, misalnya labirintitis atau neuritis vestibular, bisa menyebabkan vertigo akut yang hebat. Setelah infeksi mereda, sebagian orang masih merasakan sensasi tidak stabil terutama saat lelah.
Proses peradangan yang belum pulih sepenuhnya dan kerusakan ringan pada saraf keseimbangan dapat menjadi penyebab vertigo kambuh pada fase pemulihan. Keluhan bisa disertai gangguan pendengaran, telinga berdenging, penuh di telinga, atau nyeri telinga tergantung area yang terlibat.
Pengobatan infeksi sesuai anjuran dokter dan menjaga daya tahan tubuh membantu mengurangi risiko kambuh. Jika telinga sering tidak nyaman, segera konsultasi sebelum vertigo muncul kembali.
3. Penyakit Meniere
Penyakit Meniere ditandai vertigo berulang, gangguan pendengaran, telinga berdenging, dan rasa penuh di dalam telinga. Pada kondisi ini, ada penumpukan cairan di telinga dalam yang mengganggu sinyal keseimbangan dan pendengaran.
Penumpukan cairan inilah yang menyebabkan vertigo kambuh pada penderita Meniere. Serangan Meniere dapat terjadi tiba tiba dan berlangsung lama sampai hitungan jam, membuat penderita sulit berdiri atau berjalan.
Pola makan tinggi garam, stres, dan kelelahan sering membuat gejala muncul. Mengatur konsumsi garam, membatasi kafein, serta mengikuti pengobatan dokter membantu menurunkan frekuensi kambuh.
4. Migrain Vestibular
Sebagian orang dengan riwayat migrain mengalami keluhan pusing berputar yang disebut migrain vestibular. Pada kondisi ini, gangguan saraf yang mengatur nyeri kepala berkaitan dengan sistem keseimbangan sehingga pusing berputar muncul bersamaan atau terpisah dari nyeri kepala.
Migrain vestibular adalah salah satu penyebab vertigo kambuh yang sering berhubungan dengan faktor pemicu tertentu. Pemicu migrain vestibular bisa berupa kurang tidur, stres emosional, paparan cahaya terlalu terang, suara bising, makanan tertentu, hingga perubahan hormon. Vertigo bisa
5. Perubahan Tekanan Darah
Tekanan darah yang terlalu rendah atau naik turun cepat dapat mengurangi aliran darah ke otak dan memicu rasa pusing berputar. Ketika berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, beberapa orang merasakan mata berkunang dan seakan ruangan berputar.
Kondisi ini bisa menjadi gejala vertigo kambuh terutama pada orang dengan tekanan darah tidak stabil atau dehidrasi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga berisiko mengganggu pembuluh darah otak.
Dalam jangka panjang, hal ini meningkatkan risiko vertigo berat dan keluhan neurologis lain. Menjaga pola makan, rutin olahraga ringan, minum cukup air, serta mengkonsumsi obat hipertensi sesuai anjuran dokter membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
6. Dehidrasi dan Kurang Asupan Cairan
Kurang minum sepanjang hari dapat menurunkan volume darah dan mengganggu suplai oksigen ke otak. Dehidrasi ringan sudah cukup memicu pusing, lemas, dan kepala terasa melayang. Pada orang yang memiliki riwayat vertigo, kondisi ini dapat menjadi pemicu yang membuat penyebab vertigo kambuh semakin sering.
Kehilangan cairan dapat lebih berat saat cuaca panas, aktivitas fisik tinggi, muntah, diare, atau penggunaan obat diuretik. Memperhatikan warna urine yang terlalu pekat dapat menjadi tanda tubuh membutuhkan cairan. Biasakan minum air putih secara teratur dan jangan menunggu sampai sangat haus agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.
7. Gula Darah Tidak Stabil
Gula darah yang turun terlalu rendah atau naik terlalu tinggi dapat membuat kepala pusing, gemetar, berkeringat, dan sulit fokus. Kondisi ini sering dialami penderita diabetes yang pola makannya tidak teratur atau penggunaan obat tidak sesuai anjuran.

Source: Freepik
Fluktuasi gula darah dapat memperberat sensasi pusing berputar terutama saat perut kosong. Menjaga jadwal makan teratur, memilih karbohidrat kompleks, dan tidak melewatkan obat sangat penting untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Jika keluhan vertigo sering muncul saat terlambat makan atau setelah mengkonsumsi makanan manis berlebihan, segera diskusikan dengan dokter agar penyesuaian terapi bisa dilakukan lebih dini.
8. Stres dan Gangguan Cemas
Stres berkepanjangan memicu pelepasan hormon tertentu yang mempengaruhi tekanan darah, irama jantung, serta cara otak memproses sinyal keseimbangan. Banyak penderita melaporkan gejala vertigo kambuh pada periode pekerjaan padat atau masalah emosional yang berat.
Rasa takut jatuh dan cemas menunggu serangan berikutnya bisa memperparah keluhan. Gangguan cemas, serangan panik, dan gangguan psikosomatik juga dapat membuat tubuh limbung walaupun pemeriksaan organik sudah cukup baik.
Pendekatan menyeluruh mencakup edukasi, latihan relaksasi, dan bila perlu konseling psikolog dapat membantu menurunkan intensitas serangan. Tidur cukup dan menjaga waktu rehat harian memberi kesempatan tubuh untuk pulih.
9. Efek Samping Obat
Beberapa jenis obat tertentu, seperti obat penurun tekanan darah, obat penenang, atau obat untuk gangguan kejang, dapat menyebabkan pusing dan sensasi melayang. Pada orang yang sensitif, efek ini dapat terasa seperti vertigo berputar.
Jika obat diminum jangka panjang, efek samping bisa menjadi salah satu penyebab vertigo kambuh yang muncul berulang. Jangan menghentikan obat sendiri tanpa arahan dokter.
Jika kamu merasa vertigo sering muncul setelah mengkonsumsi obat tertentu, catat waktu munculnya keluhan dan sampaikan saat kontrol. Dokter dapat mempertimbangkan penyesuaian dosis atau mengganti obat dengan jenis lain yang lebih sesuai kondisi kamu.
10. Gangguan Pada Leher dan Tulang Belakang
Masalah pada tulang leher, seperti spondylosis leher, dapat mengganggu aliran darah dan sinyal saraf ke otak. Beberapa orang merasakan pusing berputar ketika menoleh terlalu jauh, menunduk lama, atau duduk dengan posisi salah.
Kondisi ini bisa berkontribusi pada munculnya vertigo, khususnya yang memiliki kebiasaan kerja di depan komputer dalam waktu lama.
Fisioterapi, latihan peregangan, perbaikan postur, dan pengaturan posisi kerja membantu meringankan keluhan. Kursi kerja yang menopang punggung dan leher dengan baik serta kebiasaan istirahat singkat setiap beberapa jam dapat menurunkan risiko kambuh di kemudian hari.
11. Kondisi Serius Pada Otak
Walaupun jarang, vertigo yang terus kambuh dapat berkaitan dengan gangguan serius di otak, seperti stroke, tumor otak, atau gangguan saraf lain. Keluhan biasanya disertai gejala tambahan, misalnya kelemahan anggota gerak, gangguan bicara, penglihatan ganda, atau sulit mengontrol koordinasi gerakan.
Kondisi ini membutuhkan pemeriksaan segera untuk menentukan diagnosis yang tepat. Jika penyebab vertigo kambuh berasal dari otak, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan atau MRI. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dasar dan bisa mencakup obat, fisioterapi, sampai tindakan bedah.
Kapan Harus Ke Dokter?
Serangan vertigo yang ringan, singkat, dan jarang bisa saja membaik dengan istirahat serta perubahan gaya hidup sederhana. Namun, penanganan medis tetap penting terutama jika keluhan sering muncul dan mengganggu aktivitas.
Pemeriksaan membantu memastikan penyebab dan menentukan apakah diperlukan obat, latihan khusus, atau tindakan lain. Segera periksa ke dokter jika vertigo disertai gejala berat seperti sulit berjalan, kelemahan tiba tiba, bicara pelo, gangguan penglihatan, nyeri kepala hebat, atau pingsan.
Jaga Keseimbangan Hidup dengan Dukungan Redmed Pharmacy
Memahami berbagai penyebab vertigo kambuh membantu kamu lebih peka terhadap sinyal tubuh dan tidak mengabaikan keluhan yang berulang. Menjaga pola hidup sehat, mengatur tekanan darah, gula darah, asupan cairan, serta mengelola stres dapat menurunkan risiko serangan kembali.

Source: Freepik
Untuk mendukung pemulihan, kamu dapat memilih obat vertigo, vitamin saraf, sampai alat kesehatan penunjang keseimbangan melalui produk farmasi lengkap dari Redmed Pharmacy yang tersedia secara online maupun di gerai kami. Pastikan selalu membaca petunjuk pemakaian dan ikuti saran dokter atau apotker agar penggunaan obat tetap aman.