Jerawat pada usia remaja maupun dewasa sering berhubungan dengan perubahan hormon yang muncul berulang dan sulit hilang, sehingga penting memahami cara mengatasi jerawat hormonal yang tepat agar kulit lebih terkontrol dan rasa percaya diri terjaga. Kondisi ini bisa membuat kulit terasa nyeri, meradang, dan meninggalkan bekas yang mengganggu bila tidak ditangani dengan benar.
Saat keluhan mulai mengganggu aktivitas, konsultasi dengan tenaga kesehatan dan pemilihan obat maupun skincare yang sesuai menjadi langkah penting untuk memperbaiki kondisi kulit dari luar dan dalam, yang bisa kamu dapatkan melalui layanan apotek online Redmed sehingga proses perawatan berjalan lebih terarah.
Penyebab Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal adalah jerawat yang muncul saat keseimbangan hormon terganggu sehingga kulit memproduksi minyak berlebih dan pori mudah tersumbat. Kondisi ini sering terjadi saat pubertas, menjelang haid, kehamilan, menopause, atau saat seseorang memiliki gangguan seperti PCOS.
Fluktuasi hormon membuat minyak, sel kulit mati, dan bakteri menumpuk di pori hingga memicu peradangan. Beberapa kebiasaan harian seperti pola makan tinggi gula, stres berat, kurang tidur, hingga pemakaian produk yang menyumbat pori membuat jerawat makin mudah muncul dan sulit hilang. Oleh karena itu pelajari cara mengatasi jerawat hormonal dengan baik supaya tidak semakin parah.
1. Peran Hormon Androgen
Hormon androgen seperti testosteron mendorong kelenjar minyak menghasilkan sebum lebih banyak dari biasanya. Saat sebum berlebihan, pori wajah gampang tersumbat sehingga jerawat tampak lebih merah, dalam, dan sering terasa nyeri.
Pada wanita, ketidakseimbangan antara estrogen, progesteron, dan androgen dapat terlihat dari jerawat yang rutin muncul menjelang haid atau saat siklus datang bulan berantakan. Situasi ini membuat cara mengatasi jerawat hormonal tidak cukup hanya dengan skincare, tapi juga perlu evaluasi keseluruhan kondisi hormon.
2. Faktor Gaya Hidup Dan Lingkungan
Stres berkepanjangan mengganggu kerja hormon yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan, lalu ikut memicu jerawat. Kurang tidur menambah masalah karena tubuh tidak punya waktu cukup untuk memulihkan kulit dan menata ulang sistem hormon.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula, minuman manis, serta makanan olahan dapat meningkatkan kadar insulin yang ikut memengaruhi produksi hormon lain. Di sisi lain, jarang mencuci wajah, sering menyentuh wajah dengan tangan kotor, dan pemakaian makeup berat setiap hari memperbesar risiko pori tersumbat.
Gejala dan tanda jerawat hormonal
Mengenali ciri jerawat hormonal membantu memilih cara mengatasi jerawat hormonal yang paling sesuai. Polanya sering berbeda dengan jerawat biasa yang muncul acak di seluruh wajah.
1. Jerawat di Area Dagu dan Rahang
Jerawat hormonal cenderung berkumpul di sekitar dagu, garis rahang, dan bagian bawah pipi. Beberapa orang juga mengeluhkan jerawat berulang di leher bagian atas yang rasanya sakit saat disentuh.
2. Muncul Menjelang atau Saat Haid
Pada wanita, jerawat sering muncul atau memburuk menjelang haid lalu berangsur membaik setelah menstruasi selesai. Siklus seperti ini dapat terjadi hampir setiap bulan sehingga keluhan terasa terus berulang.
3. Bentuk Jerawat Meradang dan Nyeri
Benjolan jerawat hormonal biasanya merah, dalam, kadang tanpa mata putih, dan terasa sakit. Kadang jerawat berkembang menjadi kista yang butuh waktu lama untuk kempis dan berisiko meninggalkan bekas cekung.
4. Kulit Lebih Berminyak Dari Biasa
Kulit wajah terasa lebih licin, terutama di area dagu dan rahang, walaupun sudah rutin membersihkan wajah. Makeup lebih mudah bergeser dan tampilan kulit terlihat kusam karena minyak bercampur kotoran.
5. Disertai Keluhan Lain Terkait Hormon
Beberapa penderita mengalami haid tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih di wajah atau tubuh, berat badan naik, atau rambut menipis di kepala. Gejala seperti ini mengarah ke gangguan hormon yang butuh pemeriksaan dokter, dan cara mengatasi jerawat hormonal akan disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Cara Mengatasi Jerawat Hormonal yang Paling Ampuh
Pendekatan cara mengatasi jerawat hormonal idealnya mencakup perawatan kulit, penyesuaian pola hidup, dan obat dari tenaga medis bila keluhan cukup berat. Tujuannya bukan hanya mengempiskan jerawat yang sudah ada, tetapi juga menekan frekuensi kambuh.
1. Gunakan Skincare yang Sesuai Jenis Kulit
Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih lembut membantu mengangkat minyak, keringat, dan kotoran yang menempel. Pilih pembersih dan pelembap berlabel non komedogenik agar tidak menambah sumbatan di pori.
Bahan seperti salicylic acid, niacinamide, dan azelaic acid sering digunakan dalam cara mengatasi jerawat hormonal karena membantu mengontrol minyak, mengurangi kemerahan, dan meratakan tekstur kulit. Jangan lupa gunakan sunscreen setiap pagi untuk mencegah bekas jerawat menggelap dan menjaga skin barrier tetap kuat.

Source: Freepik
2. Obat Oles Dari Dokter
Dokter dapat meresepkan retinoid topikal untuk mempercepat pergantian sel kulit sehingga pori tidak mudah tersumbat. Pada beberapa kasus, kombinasi retinoid dengan benzoyl peroxide atau antibiotik oles dipakai untuk menekan pertumbuhan bakteri pemicu jerawat.
Saat memulai terapi ini, kulit mungkin terasa kering atau perih ringan. Karena itu, cara mengatasi jerawat hormonal yang menggunakan obat oles sebaiknya dibarengi pelembap ringan dan sunscreen supaya kulit tetap nyaman.
3. Terapi Hormonal Bila Diperlukan
Pada jerawat yang jelas terkait gangguan hormon, dokter dapat mempertimbangkan kontrasepsi hormonal tertentu atau obat antiandrogen. Terapi ini membantu menurunkan aktivitas hormon pemicu produksi minyak berlebih.
Penggunaan obat hormon termasuk cara mengatasi jerawat hormonal yang perlu pengawasan ketat. Riwayat kesehatan, rencana kehamilan, dan risiko efek samping harus dibicarakan detail sebelum memulai pengobatan.
4. Suplemen Pendukung Kesehatan Kulit
Beberapa orang mendapat manfaat dari suplemen seperti zinc, vitamin B kompleks, dan vitamin C untuk membantu metabolisme kulit dan daya tahan tubuh. Walau bukan satu satunya jawaban, suplemen dapat menjadi bagian dari rangkaian cara mengatasi jerawat hormonal yang lebih menyeluruh.
Penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan berkonsultasi terlebih dahulu bila memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat rutin. Dengan begitu, manfaat suplemen bisa dirasakan tanpa membebani organ lain.
5. Perbaiki Pola Makan, Tidur, dan Stres
Mengurangi minuman manis, makanan tinggi gula, dan makanan cepat saji membantu menjaga kestabilan kadar gula darah dan hormon terkait. Perbanyak sayur, buah, protein berkualitas, dan air putih untuk mendukung proses regenerasi kulit.
Olahraga teratur, tidur cukup, dan manajemen stres yang baik membuat respons hormon tubuh lebih seimbang. Ketika gaya hidup membaik, cara mengatasi jerawat hormonal lain seperti skincare dan obat biasanya menjadi lebih maksimal hasilnya.
Tips Mencegah Jerawat Hormonal
Pencegahan yang konsisten membuat jerawat lebih jarang kambuh dan mengurangi risiko bekas di kemudian hari. Lantas apa saja tips yang bisa anda coba, simak selangkapnya.
1. Pilih Pembersih dan Pelembap yang Lembut
Gunakan pembersih wajah yang cocok dengan jenis kulit serta tidak meninggalkan rasa tertarik berlebihan. Pelembap bertekstur gel atau lotion ringan cocok untuk kamu yang kulitnya cenderung berminyak, sehingga pori tetap terasa lega.
2. Gunakan Sunscreen Setiap Hari
Sunscreen membantu melindungi kulit dari sinar UV yang bisa memicu peradangan dan menggelapkan bekas jerawat. Tekstur ringan yang mudah menyerap dan tidak membuat wajah mengilap akan lebih nyaman dipakai setiap hari.
3. Simpan Obat Jerawat Yang Sesuai Di Rumah
Memiliki gel atau krim jerawat di rumah membantu kamu menangani jerawat yang baru muncul supaya tidak berkembang terlalu besar. Pilih produk yang kandungannya memang ditujukan untuk jerawat, misalnya dengan bahan aktif tertentu sesuai saran tenaga kesehatan.
4. Tambahkan Suplemen Kulit Bila Dianjurkan
Suplemen vitamin dan mineral tertentu dapat membantu kesehatan kulit dari dalam. Misalnya vitamin C untuk mendukung pembentukan kolagen dan zinc untuk menunjang fungsi kulit.
FAQ Seputar Jerawat Hormonal
Jerawat hormonal bisa sangat berkurang dan jarang kambuh dengan perawatan yang tepat, tetapi tetap bisa muncul saat hormon berubah.
Ke dokter jika jerawat nyeri, bernanah, menyebar luas, meninggalkan bekas, atau disertai haid tidak teratur dan perubahan tubuh lainnya.
Skincare membantu mengontrol kondisi kulit, tetapi jerawat hormonal yang sering kambuh biasanya perlu obat dari dokter.
Tidak disarankan karena bisa memperparah peradangan dan meningkatkan risiko bekas hitam atau bopeng.
Tidak. Terapi hormon harus berdasarkan rekomendasi dokter dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Temukan Perawatan Jerawat Hormonal yang Tepat di RedMed
Menjalankan cara mengatasi jerawat hormonal membutuhkan waktu dan konsistensi, karena perubahan hormon tidak selalu dapat dikendalikan dengan cepat. Dengan kombinasi skincare tepat, obat yang sesuai, dan gaya hidup yang lebih sehat, peluang kulit menjadi lebih bersih dan jarang meradang akan meningkat.

Source: Freepik
Untuk mendukung perawatan, kamu dapat memenuhi kebutuhan obat jerawat, skincare, dan suplemen, cek langsung kebutuhan farmasi lengkap dari Redmed yang menyediakan berbagai pilihan resmi dan tepercaya untuk kesehatan kulitmu. Konsultasikan keluhan ke tenaga kesehatan agar setiap langkah perawatan benar benar sesuai kondisi kulit dan kebutuhan tubuhmu.